PUISI BIASA SAJA

Kamis, 20 Desember 2012


dan meneteslah tangisan
bukan pilu
palagi lara
tangisanku adalah sebuah oase
penyejuk nurani di dahaga jarak
betapa kumerindukan mu adinda
betapa kumendamba pelukan kasih
betapa kumerana dalam kembara
kerinduanku kutancapkan pada rembulan
kugantungkan di langit
agar mereka dapat berkisah
menyampaikan pada bayu
melintaskan pada cahya
:bahwa
aku adalah arjuna
yang mati bergelimpang
tertembus panah asmaradanamu
kau sang dewi
si bintang jatuh
dengan iklas kau rampoki jiwaku
dengan tulus kau telanjangi nuraniku
kini aku tak perpunya
cuali prasasti yang mengranit
:bahwa
aku adalah sang kembara
menjelajah di titian waktu
dan tertambat di cintamu
kutancapkan kerinduanku pada rembulan
yang datang setia setiap purnama
dan kini setahun sudah
purnama itu menyapa
:dinda
“cinta tetap hadir dimana air dan hawa tak dapat mengalir”

0 komentar:

Posting Komentar