PUISI DIBALIK KABUT TAWA

Kamis, 27 Desember 2012


dibalik kabut tawa 1
Tubuhku terlalu lemah untuk bertengger di dahan dunia
Mataku terlalu sensitif untuk melawan kilau dunia
Telingaku terlalu rapuh untuk menampung pekik dunia
Mungkin bisa dibilang gila ! Tetapi terserah saja
Aku ciptakan sendiri alam baru dalam diriku
Lali aku hijrah kesana (di balik kabut tawa)
Aku nikmati segala yang ada di sini
Kegundahanku, kegelisahanku, semua menjadi indah dan tak sia-sia
Segalanya menjadi energi penunjang kehidupanku
Di alam baruku
Aku temukan hal-hal yang bisa dibilang ada-ada saja
Dari keprihatinan yang aku rasa hingga
Kemanjaan yang tiap hari tersadar
Terkadang air mataku meleleh
Terkadang juga tawaku meluap
Semuanya ada di dalam sadarku
Dan semua aku rasakan nyata
Aku hanya sendiri di sini
Tak ada orang lain kecuali yang aku izinkan di sini
Hanya aku dan kabut putih semu
So, tak ada yang mengganggu
Namun aku sadar
Di alam baruku ini bukanlah aku yang berkuasa
Yang berkuasa adalah Allah Sang Khalik
Yang Maha Besar, Yang Maha Agung dan aku tak bisa membatasi keberadaan-Nya
Semua fasilitas dan ornamen sudah diatur sedemikian indah
Dan aku,
Hanya menjalankan dan menikmati saja
Dan aku tak perlu protes sebab semua ini adalah
“YANG TERBAIK”
 

0 komentar:

Posting Komentar