Faktual

Kamis, 14 Maret 2013






Kelahiran RA Kartini diperingati setiap 21 April sebagai tokoh nasional yang dikenal sangat getol memperjuangkan gerakan emansipasi wanita di Indonesia.


Jadi sudah saatnya wanita Indonesia menghilangkan kecurigaan terhadap ancaman patriarki, karena sesungguhnya hal tersebut tak lebih merupakan paranoid terhadap sesuatu yang tidak pernah ada. Bukankah mayoritas pria di MPR pada 1999 dan 2001 telah membuktikan hal itu dengan menetapkan seorang wanita yaitu Megawati sebagai wakil presiden dan presiden sekaligus. Sosok Kartini dan konsep emansipasinya yang bertumpu pada affirmative action sudah saatnya ditinjau kembali,karena hal tersebut justru merendahkan harkat dan martabat wanita itu sendiri.●

DR SAHARUDDIN DAMING SH MH 
Komisioner Komisi Nasional 
Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) 
(Sumber, Koran SINDO Sabtu 21 April 2012)

0 komentar:

Posting Komentar